01922 2200217 4500001002100000005001500021035002000036245009400056100002100150250000600171300003700177700001400214260003300228082001000261084001600271020001800287600002800305520132300333990002401656990002401680INLIS00000000056576120240806111903 a0010-08240003471 aPesan Islam Sehari-Hari :bMemaknai kesejukan Amar Ma'ruf Nahi Munkar /cA. Mustofa Bisri0 aA. Mustofa Bisri a1 a336 hlmn :bilust ;c14x20 cme-0 aRusdianto aYogyakarta :blaksana,c2018 a210.1 a210.1 A. p a9786024074432 4areligion & Spirituality a“Buku ini, secara tersirat, menyatakan tak ada soal yang tak terjangkau sentuhan agama. Saya merasa nyaman duduk di taman bunga perenungan yang dibangun Kiai Mus. Sebuah taman yang menyegarkan, yang membangun kesadaran baru, dan yang jelas mendobrak kebuntuan dalam tata sosial, politik, dan kebudayaan kita sekarang.” —Mohamad Sobary, Budayawan Taman bunga perenungan macam apa yang disuguhkan Kiai Mus di hadapan kita kali ini? Melalui 56 kolom, kita disuguhi aneka macam renungan atas soal-soal yang berkembang di tengah kita. Renungan-renungan itu begitu tegasnya berkata: sekali kiai tetap kiai. Maksudnya, di mana-mana kiai selalu bicara agama. Hal ini nyata terutama pada mayoritas tema-tema agama, lembaga-lembaga keagamaan, pemikiran agama, peran kiai, peran ulama, dan berkembangnya kekacauan cara pandang atas kiai dan ulama, dan bahwa sekarang seolah tiap orang kiai, seolah tiap orang ulama. Kecuali tema-tema dominan ini, berbagai hal lain juga disentuhnya dengan, sekali lagi, sentuhan ke-kiai-an. Di tangannya, tiap soal tak lepas dari sentuhan dan cara pandang keagamaan. Ia di sini seolah hendak menegaskan kepada kita betapa luas jangkauan agama, dan bahwa hidup ini pun, baik yang dijangkau rukun-rukun dan syariat-syariat agama, maupun yang tidak, ia tetap tak lepas dari urusan agama a2775/MAIS/H/VI/2024 a2774/MAIS/H/VI/2024