02059 2200217 4500001002100000005001500021035002000036245004000056100001900096250001000115300002200125260002900147082001100176084001700187020002200204650002800226520150200254008004101756990002201797990002201819INLIS00000000057486720250411095300 a0010-04250000481 aBeginilah Islamku /cEdi AH Iyubenu0 aEdi AH Iyubenu acet.1 a596 hlm ;c20 cm. aYogyakarta :bDIVA Press a297.71 a297.71 EDI b a978-602-391-985-7 4aDasar-Dasar Agama Islam aBuku ini berisi tentang buku ini hanya mengangkat “tema sederhana” yang lazim dikenal, yakni iman, takwa, dan ihsan. Hanya saja, mungkin di sinilah letak khasnya, saya melakukannya dengan CINTA saya. Karenanya, buku ini memang lebih tepat disebut “Beginilah Islamku: Catatan Personal yang Saya Yakini secara Rohani dan Intelektual perihal Jalan Beriman, Bertakwa, dan Berihsan”. Saya lantas sangat meyakini bahwa menjadi seorang “mukmin, muslim, dan muhsin” amatlah sederhana di permukaannya, yakni dengan tetap menjadi manusia belaka. Di hadapan Allah Swt dalam samudra iman, ia berlabuh pada “negasi segalanya, termasuk diri, dan semata Allah Swt yang tegak”; di hadapan samudra syariatNya (perintah dan larangan), ia berlabuh pada “syariat adalah otoritas kebenaran yang sempurna dan haq, adapun seluruh tafsir, takwil, dan fatwa adalah otoritas yang dinamis, relatif, dan majemuk”; di hadapan seluruh makhlukNya, ia berlabuh pada “semata ihsan, yakni ‘sesaudara dalam iman atau sesaudara dalam kemanusiaan’; ia adalah akhlak karimah.” Memang, secara filosofis, kesederhanaan keyakinan tersebut sungguh sangat tidak sederhana; ia begitu luas, jauh, detail, dan ruah bagai bah—sungguh tak terbatas. Di antara tamsilnya ialah cara filosofis saya dalam memahami dan menjalankan relasi kompleks hanifan musliman, subulus salam-shirathal mustaqim, khairu ummat, dan ummatan wasathan sebagai sebuah jembatan emas utuh yang menyambungkan relasi iman, takwa, dan ihsan.250411 g 0 ind  a4204/PS/B/IV/2025 a4205/PS/B/IV/2025