Cite This        Tampung        Export Record
Judul Cerita-Cerita Telapak Tangan / Yasunari Kawabata
Pengarang Yasunari Kawabata
AddinNegara
EDISI 1
Penerbitan Yogyakarta : DIVA Press, 2016
Deskripsi Fisik 332 hlmn :ilust ;14x20 cm-
ISBN 978-602-391-267-4
Subjek novel
Abstrak Pada mulanya saya skeptis menghadapi cerita-cerita pendek Kawabata, semata karena saya lebih mengenalnya sebagai novelis dengan alur cerita berlarut-larut. Dengan cara bernarasi semacam itu, bagaimana bisa menghadirkan cerita bagus dalam cerita pendek? –Bernard Batubara Meski sepanjang hidup ia hanya bisa membikin satu orang bahagia, itu sudah cukup untuk membuat dirinya sendiri bahagia pula. (Kebahagiaan Seorang Manusia) Ketika wanita itu menangis di dada ibunya, ia menyadari bahwa ia telah benar-benar menangis sejak ia masih jadi aktris cilik. (Wajah) “Nah, cobalah lagi berjalan menembus batang pohon itu untuk memastikan apakah kau masih hidup atau sudah mati. Jika sudah mati, kita bisa bersama-sama masuk ke dalam pohon dan tinggal di dalamnya.” (Keabadian) Cerita-Cerita Telapak Tangan secara sepintas tampak sederhana, sering kali hanya menceritakan satu kejadian kecil dengan kalimat dan paragraf pendek-pendek. Namun di baliknya, ada kualitas imajis dan asosiatif yang sangat dalam, mengantarkan

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
MAIS2747 Dapat dipinjam MA Islamiyah Senori - Perpustakaan MA Islamiyah Senori Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000565090
005 20240724122849
020 # # $a 978-602-391-267-4
035 # # $a 0010-0724000282
082 # # $a 813.13
084 # # $a 813.13 YAS c
100 0 # $a Yasunari Kawabata
245 1 # $a Cerita-Cerita Telapak Tangan /$c Yasunari Kawabata
250 # # $a 1
260 # # $a Yogyakarta :$b DIVA Press,$c 2016
300 # # $a 332 hlmn : $b ilust ; $c 14x20 cm$e -
520 # # $a Pada mulanya saya skeptis menghadapi cerita-cerita pendek Kawabata, semata karena saya lebih mengenalnya sebagai novelis dengan alur cerita berlarut-larut. Dengan cara bernarasi semacam itu, bagaimana bisa menghadirkan cerita bagus dalam cerita pendek? –Bernard Batubara Meski sepanjang hidup ia hanya bisa membikin satu orang bahagia, itu sudah cukup untuk membuat dirinya sendiri bahagia pula. (Kebahagiaan Seorang Manusia) Ketika wanita itu menangis di dada ibunya, ia menyadari bahwa ia telah benar-benar menangis sejak ia masih jadi aktris cilik. (Wajah) “Nah, cobalah lagi berjalan menembus batang pohon itu untuk memastikan apakah kau masih hidup atau sudah mati. Jika sudah mati, kita bisa bersama-sama masuk ke dalam pohon dan tinggal di dalamnya.” (Keabadian) Cerita-Cerita Telapak Tangan secara sepintas tampak sederhana, sering kali hanya menceritakan satu kejadian kecil dengan kalimat dan paragraf pendek-pendek. Namun di baliknya, ada kualitas imajis dan asosiatif yang sangat dalam, mengantarkan kita ke arah tafsir yang amat beragam.
600 # 4 $a novel
700 0 # $a AddinNegara
990 # # $a 2747/MAIS/H/VI/2024
Content Unduh katalog