Cite This        Tampung        Export Record
Judul Pesan Islam Sehari-Hari : Memaknai kesejukan Amar Ma'ruf Nahi Munkar / A. Mustofa Bisri
Pengarang A. Mustofa Bisri
Rusdianto
EDISI 1
Penerbitan Yogyakarta : laksana, 2018
Deskripsi Fisik 336 hlmn :ilust ;14x20 cm-
ISBN 9786024074432
Subjek religion & Spirituality
Abstrak “Buku ini, secara tersirat, menyatakan tak ada soal yang tak terjangkau sentuhan agama. Saya merasa nyaman duduk di taman bunga perenungan yang dibangun Kiai Mus. Sebuah taman yang menyegarkan, yang membangun kesadaran baru, dan yang jelas mendobrak kebuntuan dalam tata sosial, politik, dan kebudayaan kita sekarang.” —Mohamad Sobary, Budayawan Taman bunga perenungan macam apa yang disuguhkan Kiai Mus di hadapan kita kali ini? Melalui 56 kolom, kita disuguhi aneka macam renungan atas soal-soal yang berkembang di tengah kita. Renungan-renungan itu begitu tegasnya berkata: sekali kiai tetap kiai. Maksudnya, di mana-mana kiai selalu bicara agama. Hal ini nyata terutama pada mayoritas tema-tema agama, lembaga-lembaga keagamaan, pemikiran agama, peran kiai, peran ulama, dan berkembangnya kekacauan cara pandang atas kiai dan ulama, dan bahwa sekarang seolah tiap orang kiai, seolah tiap orang ulama. Kecuali tema-tema dominan ini, berbagai hal lain juga disentuhnya dengan, sekali lagi, sentuhan ke-kiai-an. Di t

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
MAIS2775 Dapat dipinjam MA Islamiyah Senori - Perpustakaan MA Islamiyah Senori Tersedia
pesan
MAIS2774 Dapat dipinjam MA Islamiyah Senori - Perpustakaan MA Islamiyah Senori Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000565761
005 20240806111903
020 # # $a 9786024074432
035 # # $a 0010-0824000347
082 # # $a 210.1
084 # # $a 210.1 A. p
100 0 # $a A. Mustofa Bisri
245 1 # $a Pesan Islam Sehari-Hari : $b Memaknai kesejukan Amar Ma'ruf Nahi Munkar /$c A. Mustofa Bisri
250 # # $a 1
260 # # $a Yogyakarta :$b laksana,$c 2018
300 # # $a 336 hlmn : $b ilust ; $c 14x20 cm$e -
520 # # $a “Buku ini, secara tersirat, menyatakan tak ada soal yang tak terjangkau sentuhan agama. Saya merasa nyaman duduk di taman bunga perenungan yang dibangun Kiai Mus. Sebuah taman yang menyegarkan, yang membangun kesadaran baru, dan yang jelas mendobrak kebuntuan dalam tata sosial, politik, dan kebudayaan kita sekarang.” —Mohamad Sobary, Budayawan Taman bunga perenungan macam apa yang disuguhkan Kiai Mus di hadapan kita kali ini? Melalui 56 kolom, kita disuguhi aneka macam renungan atas soal-soal yang berkembang di tengah kita. Renungan-renungan itu begitu tegasnya berkata: sekali kiai tetap kiai. Maksudnya, di mana-mana kiai selalu bicara agama. Hal ini nyata terutama pada mayoritas tema-tema agama, lembaga-lembaga keagamaan, pemikiran agama, peran kiai, peran ulama, dan berkembangnya kekacauan cara pandang atas kiai dan ulama, dan bahwa sekarang seolah tiap orang kiai, seolah tiap orang ulama. Kecuali tema-tema dominan ini, berbagai hal lain juga disentuhnya dengan, sekali lagi, sentuhan ke-kiai-an. Di tangannya, tiap soal tak lepas dari sentuhan dan cara pandang keagamaan. Ia di sini seolah hendak menegaskan kepada kita betapa luas jangkauan agama, dan bahwa hidup ini pun, baik yang dijangkau rukun-rukun dan syariat-syariat agama, maupun yang tidak, ia tetap tak lepas dari urusan agama
600 # 4 $a religion & Spirituality
700 0 # $a Rusdianto
990 # # $a 2774/MAIS/H/VI/2024
990 # # $a 2775/MAIS/H/VI/2024
Content Unduh katalog